Istilah-istilah Antropologi

 

Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia
 
Berikut Istilah-istilah dalam Ilmu Antropologi beserta artinya:
  1. Agraris. Hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tanah atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertanian
  2. Akulturasi. Penyerapan kebudayaan asing tanpa menghilangkan kebudayaan lama yang menyerapnya.
  3. Antropologi. Ilmu yang mempelajari manusia dengan hasil kebudayaan.
  4. Antropologi budaya. Bagian dari antropologi yang mengkaji aneka kebudayaan manusia di muka bumi. Antropologi fisik. Cabang antropologi yang khusus mempelajari manusia dari sudut jasmani (fisik).
  5. Antropologi linguistik. Cabang antropologi budaya yang mempelajari bahasa-bahasa berbagai suku bangsa di dunia
  6. Antropometri. Ilmu yang mempelajari tentang teknik pengukuran tubuh manusia.
  7. Arkeologi. Ilmu yang mempelajari kebudayaan sebelum manusia mengenal tulisan, termasuk perkembangan dan penyebaran kebudayaan.
  8. Asimilasi. Proses bertemunya dua atau lebih kebudayaan yang saling berinteraksi, kemudian masing- masing kebudayaan melebur dan membentuk kebudayaan baru.
  9. Cultural activities. Kegiatan kebudayaan yang dimiliki/dilakukan oleh masyarakat setempat.
  10. Cultural log. Ketimpangan budaya.
  11. Custom. Tata kelakuan yang kekal, serta kuatnya kesatuan/integrasi dengan pola perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi adat istiadat.
  12. Deduktif. Penjalasan dari sifat-sifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
  13. Demonstration effect. Pola hidup yang menampakkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya demi memperoleh gengsi.
  14. Dialek. Variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakaiannya.
  15. Diffusi. Penyebaran atau pembesaran sesuatu (kebudayaan, teknologi, atau ide dari pihak yang satu ke pihak yang lain.
  16. Dinamis. Bersifat aktif bergerak dan berubah.
  17. Dinamisme. Kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuaran yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup.
  18. Disintegrasi. Pecahnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat/kelompok atau negara. Disorganisasi. Keretakan sistem masyarakat karena unsur-unsur di dalamnya yang tidak berfungsi lagi.
  19. Empati. Proses psikologis melalui perasaan yang begitu mendalam oleh seseorang terhadap orang lain, sehingga orang yang berempati seolah-olah dapat merasakan apa yang orang lain rasakan. 
  20. Empiris. Sifat suatu ilmu yang mendasarkan diri pada observasi dan akal sehat, yang hasilnya tidak bersifat spekulatif, tetapi pada kenyataan di lapangan.
  21. Enkulturasi. Pembudayaan.
  22. Etnografi. Gambaran kehidupan dan kebudayaan yang mengenai suku bangsa tertentu
  23. Etnologi. Cabang antropologi budaya yang mempelajari bangsa-bangsa di dunia, meliputi pola tingkah laku, adat istiadat, agama, dan sebagainya
  24. Etnosentrisme. Sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang merendahkan masyarakat dan kebudayaan lain.
  25. Hipotesis. Kesimpulan sementara yang kebenarannya harus dibuktikan terlebih dahulu. Ilmiah. Memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
  26. Informan. Orang yang memberi informasi atau orang yang menjadi sumber data dalam penelitian.
  27. Inovasi. Cara adaptasi di mana perilaku seseorang mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat.
  28. Institusionalisasi. Proses pelembagaan nilai-nilai dalam masyarakat.
  29. Integrasi. Pemhauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
  30. Komunikasi. Hubungan antara manusia melalui bahasa verbal maupun nonverbal.
  31. Kumulatif. Pembentukan teori baru berdasarkan pada teori yang sudah ada sebelumnya.
  32. Like interest. Kepentingan-kepentingan yang serupa/sama yang ada dalam masyarakat.
  33. Linguistik. Ilmu tentang bahasa, telaah bahasa secara ilmiah.
  34. Masyarakat. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem, adat istiadat tertentu. 
  35. Matrilineal. Sistem kemasyarakatan berdasarkan garis keturunan ibu.
  36. Metode. Cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
  37. Metode kualitatif. Metode penelitian yang berupa deskripsi hasil penelitian berdasarkan penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh.
  38. Metode kuantitatif. Metode penelitian dengan analisis data yang berupa angkaangka atau gejala-gejala yang diukur melalui uji statistik.
  39. Mite. Cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam dan manusia, mengandung arti mendalam yang diungkap dengan cara gaib.
  40. Mistik. Hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa.
  41. Mode/fashion. Perhuatan meniru sesuatu yang dianggap terbaru untuk menjadi gaya hidup.
  42. Nonetis. Tidak mempersoalkan baik atau buruk dari suatu fakta, tetapi hanya menjelaskan fakta tersebut.
  43. Norma. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat yang digunakan sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai.
  44. Objektivitas. Sikap tidak terpengaruh oleh pendapat dan pertimbangan prihadi atuU golongan tertentu.
  45. Observasi partisipan. Penelitian yang menggunakan cara pengamatan terlihat dengan objek kajiannya.
  46. Patrilineal. Sistem kemasyarakatan berdasarkan garis keturunan dari ayah.
  47. Ritual. Sesuatu hal yang berkaitan dengan upacara keagamaan. Somatologi. Cabang antropologi yang mempelajari terjadinya beragam manusia dari segi ciri-ciri fisiknya.
  48. Sosialisasi represif. Penanaman nilai dan norma pada tahap pertama dan utama yang dijalani oleh seorang anak.
  49. Sosialisasi sekunder. Proses penanaman nilai dan norma pada tahap berikutnya yang
    memperkenalkan pada anak hal-hal di luar dari lingkungan keluarganya.
  50. Segregasi. Upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
  51. Sinkretisme. Paham (aliran) baru, yaitu perpaduan dari beberapa paham (aliran) yang berbeda untuk mencari keserasian dan keseimbangan.
  52. Sosialisasi. Proses mengakomodasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
  53. Simpati. Proses psikologis melalui perasaan dari seseorang yang merasa tertarik dengan orang atau kelompok lain.
  54. Stupor. Kondisi seperti orang idiot/dungu, diam, dan tidak bereaksi. Biasanya akibat pengaruh narkoba.
  55. Sugesti. Penerimaan pengaruh dan rangsangan dari orang lain tanpa berpikir lagi secara rasional.
  56. Syaman. Dukun, tukang sihir. Teoretis. Hasil observasi yang disusun secara logis dan bertujuan menjelaskan hubungan sebab-akibat.
  57. Toleransi. Sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing pihak.
  58. Totem. Benda atau binatang yang dianggap suci dan dipuja.
  59. Tradisional. Sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun.
  60. Trait complexes. Alat-alat yang rnelengkapi kegiatan kebudayaan.
  61. Trance. Peristiwa kerasukan roh ketika melakukan tarian adat upacara keagamaan.
  62. Universal culture. Kebudayaan semesta yang dapat diterima di mana-mana.
  63. Urbanisasi. Proses yang terjadi apabila sejumlah besar orang meninggalkan daerah-daerah pertanian pedesaan berpindah dan mendirikan tempat-tempat tinggal ke wilayah-wilayah, perkotaan dalam suatu negara.


Semoga artikel mengenai istilah-istilah antropologi di atas dapat bermanfaat untuk anda. Bila anda mempunyai istilah antropologi yang belum ada dalam artikel ini, silahkan menambahkan dalam kolom komentar, terima kasih..

Istilah-istilah Antropologi 4.5 5 Coki Siadari Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk ...


No comments:

Post a Comment

J-Theme